17.2.09

reassuring

need to reassuring myself, that i am:

"not regretting on making those decision to end things with someone"

ketika saat itu belum siap untuk segalanya, yang menyebabkan muncul sebuah pola pikir bahwa kemunduran adalah sebuah akhir yang baik untuk memulai perbaikan kehidupan
namun terkadang terpikirkan apakah hal yang terbaik telah tercapai, ketika sebenarnya pola pikir itu berubah sesuai dengan waktu, bersamaan dengan perasaan
ketika pikiran mengalahkan perasaan ini, meski dengan alasan untuk sebuah masa depan yang lebih baik
tetapi alangkah baiknya untuk tidak melihat kebelakang, hanya memperhatikan refleksi yang ada dalam kejadian nyata saat ini
dan mengambil hikmahnya

"not regretting on trying to start another relationship i haven't ready yet"

kesiapan mungkin adalah hal utama untuk menggapai sesuatu
dan ketika kesiapan tersebut hanyalah sebuah ego pemikiran belaka yang tidak bisa dikendalikan,
pengambilan keputusan pun terasa semakin berbeda dan berusaha lari dari kenyataan
berusaha untuk memulai sebuah hubungan yang baru, penuh ketidakjelasan dan fondasi akan ketidakseriusan
namun tetap saja pengharapan datang, pemikiran kembali merajalela, dan bahkan seperti angin ribut
sebentar namun merusak
hanya perlu memikirkan, apa ini yang dulu merubah pola pikir sehingga semua ini terjadi
ataukah apapun yang terjadi semuanya akan berujung seperti saat ini

"not regretting on involving people i don't even trust with"

kebiasaan dalam berinteraksi, namun dengan diri sendiri saja
tembok pun bisa seperti itu, namun hal ini masih sebuah kekurangan fatal
ketika kepercayaan dipertaruhkan di atas sebuah leher
dan ternyata kepercayaan itu hanya sebatas pikiran dan nurani semata
tiada dari harapan dan surrealitas
namun bukan itu yang paling penting
tetapi kenikmatan sebagai orang yang memiliki sesuatu dan menjaganya
juga mengajak orang lainnya

masih absurd, masih sangat sangat absurd
belum bertujuan

autistneverdie

No comments: